Site Translator

Google

Kamis, November 29, 2012

SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI



SISTEM DAN PROSEDUR

Sistem:  suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (W. Gerald Cole).

Prosedur: suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi (W. Gerald Cole).

SIFAT-SIFAT SISTEM :
1.        Mempunyai tujuan
2.        Mempunyai input – proses – output
3.        Mempunyai lingkungan
4.        Mempunyai elemen-elemen yang saling terkait
5.        Mempunyai pengendali sistem
6.        Mempunyai pengguna

JENIS-JENIS SISTEM :
Ø  Sistem tertutup dan terbuka
Ø  Sistem buatan manusia dan sistem alam


SISTEM AKUNTANSI

PENDAHULUAN

Ø  Pentingnya informasi perusahaan
Ø  Pihak – pihak yang berkepentingan terhadap informasi perusahaan
Ø  Tujuan informasi
Ø  Penyusunan sistem : sistem akuntansi
Ø  Bentuk-bentuk sistem akuntansi

Definisi Sistem Akuntansi :

Formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.


SIFAT-SIFAT SISTEM


TUJUAN:
Penyediaan informasi akuntansi kepada pihak-pihak yang memerlukan. Berupa : laporan keuangan atau laporan-laporan lainnya

INPUT-PROSES-OUTPUT:
INPUT    : Bukti-bukti transaksi
PROSES : mengubah bukti menjadi laporan
OUTPUT: Laporan-laporan (laporan keuangan dan lainnya)

LINGKUNGAN:
Sistem-sistem lainnya yang mendukung sistem akuntansi seperti : Sistem produksi, sistem pemasaran, keuangan, dll.



ELEMEN-ELEMEN SISTEM AKUNTANSI

Sistem Akuntansi Utama :
§   Laporan keuangan & lap. Lainnya.
§   Klasifikasi rekening,riel & nominal
§   Buku besar (umum & pembantu)
§   Jurnal
§   Bukti transaksi

Sistem Penjualan & Penerimaan Kas
§   Order penjualan, perintah pengiriman & pembuatan faktur (penagihan)
§   Distribusi penjualan
§   Piutang
§  Penerimaan uang dan pengawasan kredit
Sistem Pembelian & Pengluaran Kas
§   Order pembelian & lap. Pnrm. brg
§   Distribusi pembelian dan biaya
§   Utang (voucher)
§   Prosedur pengeluaran uang

Sistem Pen.ctt. Waktu & Pe.gajian :
§   Personalia
§   Pencatatan waktu
§   Penggajian
§   Distribusi gaji dan upah

Sistem Produksi dan Be Produksi :
§  Order produksi
§  Pengawasan persediaan
§  Akuntansi biaya


FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYUSUNSAN SISTEM AKUNTANSI

ü  PRINSIP CEPAT, tepat waktu, relevan,
ü  PRINSIP AMAN, kenyamanan
      (internal control)
ü  PRINSIP AMAN, kenyamanan
      (internal control)

Berdasarkan luasnya pekerjaan, penyusunan sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1.        Penugasan Umum (General Assignment),
       meliputi seluruh sub sistem yang ada.

2.        Penugasan Khusus (Special Assignmnet),
       meliputi sebagian dari sistem akuntansi persh.
       seperti : hanya menyusun subsistem akuntansi saja, atau menyusun sub logistik saja.


LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI
1.        Analisa Sistem Yang Ada
2.        Merencanakan Sistem Akuntansi (systems design)
3.        Penerapan Sistem Akuntansi
4.        Pengawasan Sistem Baru (follow – up)

SISTEM APPROACH
Analisa untuk mengetahui masalah-masalah baru yang timbul dan kemudian mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem akuntansi dapat dilakukan dengan system approach, yaitu :

a.        Manajemen merumuskan masalah-masalah yang dihadapi organisasinya secara garis besar, kemudian.

b.        Menggunakan jasa konsultan untuk melaksanakan system study terhadap masalah-masalah itu.



MASALAH-MASALAH DALAM PENELITIAN SISTEM
1.        MASALAH PELAKSANA
2.        MENCATAT HASIL PENELITIAN




SISTEM AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERN


SISTEM PENGENDALIAN INTERN SEPERTI PENGERTIAN YANG DIKELUARKAN OLEH AICPA (American Institute Certified Public Accountant) pada tahun 1949.

Pengertian:
Arti sempit : pengawasan intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar (crossfooting) maupun penjumlahan menurun (footing).
Arti luas : pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.

Pengawasan intern meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi didalam operasi dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu. (AICPA)

GUNA SISTEM PENGAWASAN INTERN
1.        Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi
2.        Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
3.        Memajukan efisiensi dalam operasi
4.        Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.

ELEMEN POKOK SISTEM PENGAWASAN INTERN
a.        Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab-tanggung jawab fungsional secara tepat.
b.        Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna unt melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik utang-utang, pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya.
c.        Praktek-praktek yang sehat harus dijalankan didalam melakukan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi.
d.        Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawabnya.



Struktur Organisasi
-          Perbedaan struktur organisasi ; luas, jenis dan banyaknya cabangvh
-          Dasar penyusunan struktur organisasi
-          Struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional
-          Contoh: Gudang bahan baku – bagian pembelian – bagian penerimaan barang – bagian akuntansi

Sistem Wewenang dan Prosedur Pembukuan
Guna : untuk mengadakan pengawasan terhadap operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga untuk mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat. Pengklasifikasian data dalam buku besar (chart of account).,

Praktek-praktek Yang Sehat :
Maksudnya : setiap pegawai dalam perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sehingga diharapkan harta dan utang perusahaan dapat lebih terjamin.
Beberapa contoh praktek yang sehat :
-          Formulir bernomor urut tercetak
-          Audit mendadak
-          Wajib cuti sementara
-          Rotasi jabatan
-          Pemanfaatan jasa asuransi
-          Pencocokan jumlah-jumlah pisik dengan catatan.

Pegawai Yang Cukup Cakap :
Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern. Bagaimana agar didapat tingkat kecakapan pegawai yang cukup ? Mulai dari penerimaan pegawai.

PENGAWASAN-PENGAWASAN TAMBAHAN
Selain keempat elemen pokok diatas, diperlukan pengawasan tambahan yang terdiri dari laporan-laporan, budget/standar dan suatu staff audit intern.

Laporan
Merupakan alat bagi suatu bagian dalam perusahaan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya. Agar laporan itu berfungsi dengan baik, maka ada 5 prinsip dasar sebagai berikut :
1.        Pertanggungjawaban
2.        Pengecualian
3.        Perbandingan
4.        Ringkas
5.        Komentar

Standar/budget
Merupakan alat untuk  mengukur realisasi, sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.


Staf Audit Intern
Merupakan bagian atau pegawai dalam perusahaan yang tugasnya melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan, apakah pelaksanaan kerja itu sesuai atau menyimpang dari yang sudah ditetapkan.

PENGAWASAN AKUNTANSI DAN ADMINISTRATIF
a.        Pengawasan akuntansi
§  Terdiri dari struktur organisasi dan semua metode, prosedur-rposedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan financial.
§  Contoh : pemisahan tugas diantara  pihak yang mencatat dan membuat laporan dengan pihak pelaksana, pengawasan fisik atas aktiva dan internal control.
§  Pengawasan akuntansi (accounting control) disebut juga preventive control.
§        Tujuan : untuk mencegah terjadinya ketidakefisienan.

b.        Pengawasan administratif
§  Terdiri struktur organisasi dan semua metode, prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan efisiensi operasi dan kepatuhan pada kebijaksanaan manajemen dan biasanya hanya mempunyai hubungan tidak langsung dengan catatan finansial.
§  Contoh : analisis statistik, laporan pelaksanaan (performance reports), program latihan karyawan dan quality control.
§  Pengawasan administratif (administrative control) disebut juga feedback control.
§  Tujuan : untuk memperoleh informasi mengenai hasil operasi, apakah pelaksanaan pekerjaan menyimpang dari rencananya, ada ketidakefisienan atau tidak.